Kamis, 20 Agustus 2009

JAMBORE NASIONAL Oi KE-3

TMII, 14-16 Agustus 2009

BPK Oi Medan mengutus 5 orang untuk mengikuti JAMBORE NASIONAL Oi KE-3 di TMII Jakarta, yang bernama Mujahiddin, Srikandi Namira, Rafli, Andi Galunk & Jimmy. Sebelumnya terima kasih kepada Panitia yang sudah sangat repot membuat Jambore Nasional Oi ke-3 di TMII ini bisa terjadi. Begitu banyak kegiatan di dalamnya, tapi sayang banyak juga yang tak terakomudir. Kita juga sedikit kecewa dengan tingkah kawan-kawan sebagian, saat Iwan Fals memberi kata sambutan, kawan-kawan itu seperti gak pernah lihat Iwan Fals (terlalu kampung), agenda yang lain jadi terbengkalai, kalau mau lihat Iwan Fals lebih baik kami lihat di TV, gak jauh-jauh dan gak banyak mengeluarkan biaya, "bikin Iwan Fals itu contoh untuk kita semua, bukan untuk di kerumuni seperti memuja Dewa".

Jujur BPK Oi Medan ikut Jambore Nasional Oi Ke-3 di TMII bukan untuk lihat Iwan Fals, tapi kita menginginkan adanya Suasana Se-Indonesia disana dan menginginkan ada wacana-wacana yang cemerlang untuk keberlangsungan hidup Oi kedepan. Kegiatan Jambore lumayan belepotan karena Panitia sudah merasa sanggup untuk mengatur jadwal yang ada, tapi apa kenyataanya??? Kegiatan banyak yang hilang ntah kemana. Saat kegiatan berakhir Panitia & BPP Oi habis satu-satu alias hilang pada pagi hari tanggal 17 Agustus 2009, yang terlihat hanya kawan-kawan Oi dari daerah yang tersisah. Mungkin kawan-kawan Panitia terlalu letih mengikuti konser Iwan Fals kemarin malam. Tapi kami yakin itu adalah pembelajaran bagi kita semua.

Mudah-mudahan di MUNAS bulan Novenber 2009 nanti kita semua bisa meluruskan kesulitan-kesulitan ini semua. Yang paling penting dan kami sangat mengharapkan informasi yang ada di pusat sana tersampaikan juga di Oi daerah-daerah nan jauh... memang Hidup Bersama HARUS DIJAGA. Oi Bersatulah untuk mewujudkan perubahan yang baik, Amin...

Klik video http://www.youtube.com/watch?v=_-d3xrsx-x8

Klik video http://www.youtube.com/watch?v=B9G5LDcMSD8

Klik video http://www.youtube.com/watch?v=0rVuYL9nAJU

Klik video http://www.youtube.com/watch?v=co9YFY2Izrc




Kamis, 05 Februari 2009

Produksi Film SAMADENGAN

Sinopsis :
Kegelisahan aktivis lingkungan yang melihat kondisi lingkungan sekarang ini, mereka ingin terus berkampanye kepada masyarakat, sampai-sampai bermimpi mengkampanyekan perlunya peduli terhadap lingkungan untuk masa depan.


Klik video http://www.youtube.com/results?search_type=&search_query=andigalunk&aq=f

Kamis, 08 Januari 2009

MENYAMBUT TAHUN 2009

Oi Medan menyambut tahun 2009 di Kawasan Hutan Lindung Sinembah Sibolangit atau Dam Sibolangit dari tanggal 31 Desember 2008 - 2 Januari 2009, dan berharap di tahun 2009 Orang Indonesia lebih Damai dan Sejahtera. Jadikanlah tahun 2008 sebagai pelajaran yang berharga untuk menjadi Negara yang lebih baik.

AKSI DAMAI

KORBANKAN LINGKUNGAN DEMI PUBLIKASI DIRI SANG POLITISI BUSUK

(POLITIK YANG TAK BERPIHAK PADA LINGKUNGAN)

Era demokrasi terbuka di Indonesia seperti saat ini, menumbuhkan birahi individu dalam masyarakat untuk maju dalam pertarungan politik. Duduk sebagai wakil rakyat dan kepala daerah menjadi tujuan banyak orang dewasa ini. Memang semua orang punya hak untuk muncul sebagai penyelamat kalau tidak ingin disebut sok pahlawan.

Tetapi tahukah kita? Saat ini politik yang serba terbuka ini memunculkan polemik baru? Libido para petarung – petarung atau biasa disebut caleg yang ingin duduk menjadi anggota legislatif di 2009 mengorbankan banyak hal. Mereka yang maju pada pesta demokrasi tersebut sama sekali tidak dikenal oleh masyarakat. Hal tersebut dikarenakan para caleg tersebut tidak pernah sama sekali berbuat untuk kepentingan rakyat, baik yang sudah duduk, atau yang masih berstatus calon. Tetapi entah kenapa mereka tetap saja Percaya Diri untuk maju. Karena tidak ada yang mengenal mereka, jalan pintas untuk memperkenalkan diri pun dilakukan, yaitu dengan menempelkan Poster, photo, spanduk dan lainnya di sembarang tempat meminta orang untuk memilih mereka. Maklum cara publiksi ini tidak kena pajak reklame.

Poster, photo dan spanduk para caleg dan partai yang disebar tersebut akhirnya akan menjadi sampah yang merusak lingkungan dan melanggar estetika keindahan kota. Lebih parahnya lagi, atribut – atribut politik tersebut ditusuk atau dipaku langsung sehingga akan melukai bahkan membunuh pohon. Padahal pohon yang ada tersebut sudah banyak memberi pertolongan kepada kita, baik itu Oksigen, kesejukan, keindahan dan lainnya. Kita yakin mereka tahu tentang hal itu, tetapi entah kenapa mereka masih saja menjadihan pohon sebagai sasaran menempelkan atribut mereka.

Praktek memperkenalkan diri lewat pamer photo caleg tersebut juga merupakan pendidikan politik yang buruk untuk masyarakat. Karena masyarakat calon pemilih dalam pemilu dipaksa berdialog dengan benda mati dalam hal ini photo atau spanduk. Padahal masyarakat yang memiliki hak pilih dalam pemilu nanti tidak pernah mengenal siapa mereka yang saat ini mengaku calon pembela rakyat dengan umbar janji tersebut. Bukankah seharusnya masyarakat harus mengenal secara dekat orang – orang yang akan dipilihnya?. Bukan malah disuruh bertanya atau berbicara dengan foto.....

Karena itu, menjelang peringatan hari keaneka ragaman Hayati yang jatuh pada tanggal 29 Desember 2008:

1. kami meminta kepada Para caleg dan partai politik agar tidak menggunakan apalagi merusak pohon dalam menempatkan atribut kampanye politik.

2. Kami meminta untuk tidak merusak keindahan kota dengan menempatkan Atribut kampanye politik dengan sembarangan

3. Kami meminta kepada Dinas Pertamanan untuk mencabut dan membersihkan semua atribut Partai politik dan caleg yang menusuk pohon dan merusak lingkungan

4. meminta Pemerintah daerah untuk mengeluarkan PERDA untuk melarang dan memberikan sangsi kepada Partai politik dan Caleg yang atributnya menusuk pohon dan merusak lingkungan.

5. Menghimbau kepada masyarakat untuk tidak memilih Caleg atau partai Politik yang posternya melukai pohon dan merusak lingkungan, karena mereka termasuk POLITISI BUSUK.

Salam kami

Aliansi Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Indonesia

(AMPLHI)

Oi Medan, WALHI SUMUT, AJI Medan, PKPA, BPRPI, GMNI Cab. MEDAN.